Wednesday, February 4, 2009

Rendah Hati

Salah satu moral yang utama adalah RENDAH  HATI, walaupun ia lebih rendah tingkatan moralnya
dibandingkan dengan KEJUJURAN, namun demikian
Allah menghendaki orang yg rendah hati, “Allah menentang orang yg
congkak, tetapi mengasihi orang yg rendah hati” (1 Ptr 5:5); Ia mememahkotai orang2 yg rendah hati dgn
keselamatan (Mzm 149:4); Apabila Ia menghadapi pencemooh, maka Iapun mencemooh,
tetapi orang yg rendah hati dikasihi-Nya (Ams 3:34)

Sesungguhnya rendah hati tidak ada sangkut-pautnya dengan
sikap cepat2 mengalah terutama berhadapan dgn pejabat atau orang yg dituakan
atau dgn orang yg lebih senior dalam status dan kedudukan, merendahkan diri
tanpa masuk diakal sehat, orang yg lebih tua umurnya walaupun ia sudah nenek2
atau kakek2 dlsb.

Kerendahan hati adalah melihat diri sendiri apa adanya,
tidak boleh “umuk”, sombong ataupun merasa paling “wah” alias paling hebat!
Kerendahan hati adalh kemampuan batin untuk mau menerima diri sendiri sesuai
dengan kenyataannya.

Orang rendah hati tidak boleh hanya melihat kelemahannya
saja, tapi ia harus melihat juga kekuatannya! Tapi ia harus “SADAR” bahwa kekuatan, kelebihan dan
kebaikannya “MASIH TERBATAS”! Semua ini selayaknyalah ia harus tulus dan pasrah
bahwa menerima dirinya sebagaimana adanya, tidak perlu sedih dan kecewa hati
sebab ia bukanlah seorang manusia yang “SUPER” atau “LUAR BIASA”. Sehingga ia
adalah orang yang tahu diri dalam arti yang sebenarnya.

Terutama didalam berdiskusi atau berdebat, ia menjadi kuat
sebab ia tidak mengambil posisi berlebihan diwilayah yang sulit dipertahankan
walaupun ditekan ! Kenapa ……? Karena ia sendiri sudah mengetahuinya, berterus terang
mengatakannya dan tiada yang tersembunyi.

Orang yang rendah hati selalu tidak mementingkan diri
sendiri, tapi demi kebenaran sehingga ia berani maju dan mempertahnkan diri,
karena ia yakin akan sikapnya yang merupakan tanggungjawabnya.

Singkat kata, rendah hati adalah sadar akan keterbatasan
kebaikan dan kemampuan yang sebenarnya yg dimiliki untuk memberikan penilaian moral
terbatas dan tidak memutlakkan pendapat moralnya !

Tapi kadangkala manusia masih suka berpihak pada sang “EGO”;
tidak suka dan tidak bersedia memperhatikan serta menanggapi serta menghargai
setiap pendapat lawan, dengan prasangka buruknya, ujuk2 ia menghakimi sebab
dikiranya dialah yang paling ‘HEBAT’ padahal semua itu dipengaruhi dan
digelapkan oleh sifat2 emosional serta kesombongan yg masih ada ketakutan yang
masih melekat didalam pikirannya sendiri karena kekurangannya! Disini
diperlukan rendah hati untuk meningkatkan keberanian moral supaya tidak menjadi
sombong atau sebagai kedok untuk menyembunyikan kelemahannya lalu berkompensasi
dengan cara menonjolkan diri “SOK PINTAR”! Stigma inilah yang sering kita
juluki “ARROGANSI” !

Sesungguhnya untuk menjadi orang yang “RENDAH HATI” tidaklah
sulit, yang sulit adalah menjadi “Orang Yang Batinnya Bersih" !
(EddyTG)

No comments: