Satu tahun perjalanan hidup kita akan berlalu pada hari ini 31 Desember 2008 dan dalam hitungan jam kita akan memasuki tahun baru 2009. Sebuah refleksi tentu perlu kita lakukan di akhir tahun ini untuk menjawab :
1. Apakah yang sudah saya pelajari dalam tahun 2008 ini yang sangat berharga dalam pengembangan diri saya ?
2. Apakah saya sudah cukup banyak menanamkan pikiran-perkataan-tindakan positif selama tahun 2008 ?
3. Prestasi apakah yang sudah saya ciptakan dalam tahun 2008 ?
Apa yang telah kita pelajari akan menjadi landasan baru bagi pengetahuan dan ketrampilan kita untuk menjadi pribadi yang lebih unggul di tahun 2009 sedangkan pikiran-perkataan-tindakan positif di tahun 2008 akan menjadikan program positif di tahun 2009 dalam mengarungi kehidupan baru meskipun dalam situasi yang kurang kondusif sekalipun. Dan prestasi yang sudah kita dapatkan di 2008 menunjukkan bahwa kita MAMPU dan mempunyai SUMBER DAYA untuk sukses di tahun 2009.
Sebuah artikel menarik yang saya dapatkan dari sahabat saya Ibu Rosa HS dari Bandung, akan memberikan inspirasi bagi kita untuk menutup tahun 2008 dan mengarungi tahun 2009 dengan kreatif dan mentalitas positif.
PERSEPSI
Ada seorang ayah yang menjelang ajalnya di hadapan sang Istri berpesan DUA hal kepada 2 anak laki-lakinya :
- Pertama : Jangan pernah menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu.
- Kedua : Jika pergi ke toko jangan sampai mukanya terkena sinar matahari.
Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedangkan yang bungsu menjadi semakin miskin.
Pada suatu hari sang Ibu bertanya kepada kedua orang anaknya mengapa hal itu terjadi kepada mereka.
Jawab anak yang bungsu :
"Ini karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih".
"Juga Ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong, padahal sebetulnya saya bisa berjalan kaki saja, tetapi karena pesan ayah itu, akibatnya pengeluaranku bertambah banyak".
Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, sang Ibu pun bertanya hal yang sama.
Jawab anak sulung :
"Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena Ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak pernah menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak susut".
"Juga Ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam.
Karenanya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup."
"Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama".
-0-
Kisah diatas menunjukkan bagaimana sebuah kalimat di tanggapi dengan presepsi yang berbeda. Jika kita melihat dengan mentalitas positif maka segala kesulitan sebenarnya adalah sebuah tantangan yang akan menghantar kita kepada perjalanan kesuksesan.
Seorang bijak berkata : 'Berusahalah melakukan hal biasa dengan cara yang luar biasa' . Selamat Tahun Baru 2009 Prestasi akan menyertai Anda.
Andreas Hartono
Achievement Motivator
No comments:
Post a Comment