Wednesday, January 7, 2009

BOHLAM VS KERAMIK

Dearest Be Positive - Be Possible Professionals,

Semoga kebahagiaan dan prestasi menyertai Anda semua dalam menjalankan aktifitas hari ini.



Tahun 2009 sudah kita masuki selama 1 minggu, banyak yang mengatakan bahwa tahun 2009 adalah tahun yang sulit dan berat. Apakah benar demikian ? Saya tidak terlalu memperdulikan ucapan banyak orang tersebut karena saya meyakini setiap tahun memiliki tantangan dan prestasinya masing-masing. Mudah-mudahan kita tidak seratus persen terpengaruh karena apa yang terjadi dalam hidup ini adalah buah dari apa yang kita pikirkan. Dan kalaupun benar krisis menimpah perusahaan kita mudah-mudahan kita tidak sampai mengalami krisis mental dalam menghadapinya

Artikel berikut ini sangat unik tentang bagaimana keramik dapat dipecahkan dengan menggunakan bohlam. Simulasi ini pertama kali saya dapatkan dari Sahabat Senior saya Krishnamurti dan Guru Hypnosis saya Yan Nurindra. Semoga bisa memberikan inspirasi dalam menghadapi tahun 2009.



BOHLAM VS KERAMIK

Ketika 10 orang ditanya apakah bohlam lampu pijar bisa memecahkan sebuah keramik ? Ternyata dari pengamatan saya hampir semuanya akan mengatakan mana bisa, khan lampu itu tipis, dari beling, mudah pecah dan berbagai alasan lainnya. Kemudian ketika ditanya apakah anda sudah pernah membuktikan atau mencobanya ? Ternyata sebagian besar orang tersebut mengatakan ‘belum’. Lantas mengapa mereka mengatakan tidak bisa ? Inilah yang disebut dengan salah satu ‘limiting belief’ atau kepercayaan yang membatasi diri kita. Kita terlalu cepat mengatakan sesuatu tidak bisa atau tidak mungkin padahal mencobanya saja kita belum pernah.

Kalau pola pikir seperti itu terus menerus terdapat dalam pikiran kita, dapat dibayangkan apa yang terjadi dalam diri seseorang Salah satunya mungkin dia akan berkata ‘saya ini dari keluarga miskin mana mungkin bisa menjadi kaya’ atau ‘ saya ini hanya lulusan D3 mana bisa menjadi seorang manager’ atau ‘saya ini tidak pandai berbicara sehingga mana mungkin saya bisa menjadi sales yang hebat’.

Apakah benar perkataan tersebut ? Apakah seorang anak dari keluarga miskin tidak bisa kaya atau seorang D3 tidak bisa menjadi manager ? Orang-orang yang berpikir terbatas seperti ini mungkin perlu ditunjukkan dan dibuktikan dengan simulasi bohlam dan keramik sehingga mampu merubah paradigma negatifnya bahwa sesuatu yang tidak mungkin dapat menjadi mungkin apabila kita benar-benar menginginkan dan fokus pada hal tersebut.

Untuk anda yang ingin membuktikan kalau bohlam lampu pijar bisa memecahkan keramik cobalah anda beli lampu pijar merek ‘philip’ yang bening ukuran 40 atau 60 watt, kemudian anda beli keramik yang digunakan untuk dinding. Letakkan keramik di lantai kemudian pegang bagian ulir metal bohlam dengan jari anda sekitar 1,2 meter di atas keramik. Kemudian katakan ‘saya bisa’ sebanyak 5-7 kali, bayangkan ketika anda berkata bisa seolah-olah ada kekuatan pada tangan anda dan kemudian lepaskan bohlamnya dengan ikhlas ‘Praang’ ternyata keramik tersebut pecah dengan menggunakan bohlam.

-o-

Seorang bijak berkata : 'Ketika anda memegang bola basket anda tidak akan pernah tahu apakah bola tersebut masuk atau tidak ke dalam ring sebelum anda melemparkan bola tersebut' sehingga janganlah terlalu cepat mengatakan sesuatu tidak bisa padahal mencobanya saja kita belum pernah.

Salam Prestasi,

Andreas Hartono
Achievement Motivator

No comments: